3 Teknik Trading EUR/USD Paling Sederhana

Teknik Trading EUR/USD atau Trading forex itu sulit, sulit, dan memusingkan. Opini itu nyaris tentu pernah mendekati pikiran beberapa trader pemula saat baru mengenali dunia forex, karena belum mengetahui bagaimana triknya membuat satu teknik trading yang andal.

Cari tahu juga tentang; berita eur/usd hari ini, eurusd tradingview, investing eur/usd, eur/usd chart live, eur/usd forecast today buy or sell, rahasia eurusd, harga terendah eurusd, vibiznews. eur/usd

Walau sebenarnya, ada beberapa langkah trading forex yang sederhana dan mudah diaplikasikan oleh siapa saja. Salah satunya, tiga teknik trading EUR/USD paling sederhana berikut ini:

3 Teknik Trading EUR/USD Paling Sederhana

1. Teknik Trading EUR/USD dengan Taktik London Breakout

Sama sesuai namanya, taktik London Breakout memercayakan berlangsungnya breakout di awal sesion London. Kapankah sesion London itu? Sama sesuai dengan pembagian sesion trading forex, sesion London dibuka jam 7:00 GMT dan ditutup jam 15:00 GMT atau di antara jam 13:00-22:00 WIB.

Baca Juga:

Rahasia EUR USD Trik Profit

Profil Pair GBPUSD, Karakteristik dan Faktor yang Mempengaruhi|Rahasia Eurusd

Pasangan Mata Uang Forex Terbaik; EURUSD, GBPUSD, AUDUSD, USDCHF dan USDJPY

Untuk mengaplikasikan teknik trading EUR/USD yang satu ini, Anda perlu buka diagram pada time frame Hourly (H1), selanjutnya pastikan mode diagram berbentuk Candlestick. Kemudian, turuti panduan step-by-step ini:

  1. Kenali setel waktu pada basis platform. Semakin lebih mudah bila setel waktu telah berdasar GMT atau WIB (GMT+7); tapi jika tidak mungkin, karena itu Anda bisa menyesuaikan lewat cara manual. Dalam taktik London Breakout, Anda harus betul-betul dengan pas mengenal jam membuka dan jam tutup (15:00 GMT) sesion London.
  2. Sesudah sesion London dibuka dan harga mulai membuat candle baru (> 7:00 GMT), berilah pertanda pada tiga candle awalnya (tiga candle paling akhir sesion Tokyo). Pertanda bisa berbentuk dua garis horizontal yang sama dengan dengan pucuk paling tinggi dan lembah paling rendah antara ke-3 candle itu. Ke-2 garis itu akan berperanan sebagai garis Resistance dan Dukungan.
  3. Persiapkan Pending Order. Pertama, simpan Buy Setop sekitaran 5-10 pips di atas garis Resistance. Ke-2 , simpan Sell Setop sekitaran 5-10 pips di bawah garis Dukungan. Jarak 5-10 pips ini tidak baku, hingga Anda bisa menyesuaikan sendiri dengan volatilitas perdagangan di hari itu.
  4. Diamkan ke-2 Setop Order barusan sampai salahsatunya ter-trigger. Sesudah ada yang ter-trigger, karena itu langsung gagalkan Setop Order yang belum ter-trigger. Misalnya pada contoh screenshot di atas, terang jika Buy Setop ter-trigger, hingga Anda perlu menggagalkan Sell Setop. Penangguhan manual ini tidak dibutuhkan bila Anda memakai OCO Order karena status yang tidak tereksekusi akan diurungkan otomatis; tapi sayang, tidak banyak broker yang sediakan feature ini, hingga peluang Anda cuman bisa manfaatkan Pending Order saja.
  5. Take Keuntungan dan Setop Loss bisa dilakukan berdasar ketentuan rasio risk/penghargaan, penilaian Anda berkenaan keadaan pasar sesudahnya, atau dengan mengaplikasikan Trailing Setop. Tidak perduli sistem apa yang dipakai, yang perlu ialah Take Keuntungan dan Setop Loss harus dilakukan paling lamban satu jam saat sebelum penutupan sesion London.

2. Teknik Trading Jam 7 Pagi

Sama dengan taktik London Breakout, teknik trading EUR/USD yang ini berbasiskan pada breakout dalam timeframe Hourly. Perbedaannya, yang ini dikerjakan dengan referensi harga awalnya sesion Asia, yakni sekitaran jam 12:00 GMT, atau 07:00 WIB. Beberapa langkahnya:

  1. Sekitaran dua jam sesudah pembukaan sesion Asia, yakinkan jika dua candle Hourly telah tercipta prima dan diagram mulai membuat candle ke-3 . Supaya lebih mudah, tandailah candle yang tercipta saat jam pembukaan sesion Asia jam 12:00-13:00 GMT barusan sebagai candle pertama.
  2. Jika penutupan (Close) candle ke-2 ada di atas tingkat High candle pertama, karena itu gerakan harga diprediksi akan naik, hingga direferensikan untuk membuka status Buy. Kebalikannya, bila penutupan (Close) candle ke-2 ada di bawah tingkat Low candle pertama, memiliki arti arah gerakan akan turun, hingga direferensikan supaya buka status Sell.
  3. Take Keuntungan dan Setop Loss bisa dilakukan berdasar ketentuan rasio risk/penghargaan, penilaian Anda berkenaan keadaan pasar sesudahnya, atau dengan mengaplikasikan Trailing Setop.

3. Teknik Trading EUR/USD dengan Exponential Moving Averages (EMA)

Berlainan dengan ke-2 taktik di atas, teknik trading EUR/USD ke-3 ini manfaatkan tanda Exponential Moving Average (EMA) yang diaplikasikan pada diagram time frame 5 Menit (M5). Tetapi, ketentuannya sama simpelnya dengan ke-2 taktik awalnya. Berikut ini beberapa langkahnya:

  1. Pasang tiga tanda EMA pada timeframe M5, masing-masing dengan period 8, 20, dan 90. Set warna berbeda untuk tiap garis EMA. Dalam contoh ini, EMA 8 warna merah, EMA 20 warna biru, sedang EMA 90 warna kuning.
  2. Jika EMA 8 melewati EMA 20 dan EMA 20 di atas ke bawah, karenanya sebagai signal Sell. Sedang bila EMA 8 melewati EMA 20 dan EMA 90 dari bawah ke atas, karenanya sebagai signal Buy. Sebagai contoh, lihat kotak-kotak hijau pada screenshot di atas.
  3. Anda bisa open status saat EMA 8 baru melewati EMA 20 saja. Tetapi, waspadalah pada peluang fake seperti terlihat dalam kotak merah. Kelihatan jika EUR/USD naik sesudah EMA 8 melewati EMA 20, tapi selanjutnya jatuh lebih jauh kembali sesudah EMA 8 tidak berhasil tembus EMA 90.
  4. Karena ini sebagai salah satunya type scalping, karena itu seharusnya tetapkan tingkat Take Keuntungan di antara 5-15 pips saja. Sedang Setop Loss bisa diaplikasikan pas pada garis EMA yang ada di atas atau di bawah harga.

Mudah sekali bukan!? Coba kerjakan beragam teknik trading EUR/USD ini pada account demonstrasi, lalu gunakan teknik yang paling pas untuk Anda dalam account riel.

Originally posted 2021-09-08 15:38:45.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *